Selasa, 30 Juli 2013

Pertempuran mempertahankan Surabaya

Setelah Perang Dunia II usai, pada 25 Oktober 1945,
6000 pasukan Inggris -India yaitu Brigade 49, Divisi 23
yang dipimpin Brigadir Jenderal Aulbertin Walter
Sothern Mallaby mendarat di Surabaya dengan perintah utama melucuti tentara Jepang, tentara dan milisi Indonesia. Mereka juga bertugas mengurus bekas tawanan perang dan memulangkan tentara Jepang. Pasukan Jepang menyerahkan semua senjata mereka,tetapi milisi dan lebih dari 20000 pasukan Indonesia menolak.

26 Oktober 1945 , tercapai persetujuan antara Bapak
Suryo , Gubernur Jawa Timur dengan Brigjen Mallaby
bahwa pasukan Indonesia dan milisi tidak harus
menyerahkan senjata mereka. Sayangnya terjadi salah
pengertian antara pasukan Inggris di Surabaya dengan
markas tentara Inggris di Jakarta yang dipimpin Letnan
Jenderal Sir Philip Christison.

27 Oktober 1945 , jam 11.00 siang, pesawat Dakota AU
Inggris dari Jakarta menjatuhkan selebaran di Surabaya yang memerintahkan semua tentara Indonesia dan milisi untuk menyerahkan senjata. Para pimpinan tentara dan milisi Indonesia marah waktu membaca selebaran ini dan menganggap Brigjen Mallaby tidak menepati perjanjian tanggal 26 Oktober 1945.

28 Oktober 1945 , pasukan Indonesia dan milisi
menggempur pasukan Inggris di Surabaya. Untuk
menghindari kekalahan di Surabaya, Brigjen Mallaby
meminta agar Presiden RI Soekarno dan panglima
pasukan Inggris Divisi 23, Mayor Jenderal Douglas Cyril
Hawthorn untuk pergi ke Surabaya dan mengusahakan
perdamaian.

29 Oktober 1945 , Presiden Soekarno , Wapres
Mohammad Hatta dan Menteri Penerangan Amir
Syarifuddin Harahap bersama Mayjen Hawthorn pergi
ke Surabaya untuk berunding. Pada siang hari, 30 Oktober 1945, dicapai persetujuan yang ditanda-tangani oleh Presiden RI Soekarno dan Panglima Divisi 23 Mayjen Hawthorn. Isi perjanjian tersebut adalah diadakan perhentian tembak menembak dan pasukan Inggris akan ditarik mundur dari Surabaya secepatnya. Mayjen Hawthorn dan ke 3 pimpinan RI meninggalkan Surabaya dan kembali ke Jakarta.

Pada sore hari, 30 Oktober 1945 , Brigjen Mallaby
berkeliling ke berbagai pos pasukan Inggris di
Surabaya untuk memberitahukan soal persetujuan
tersebut. Saat mendekati pos pasukan Inggris di
gedung Internatio, dekat Jembatan merah, mobil
Brigjen Mallaby dikepung oleh milisi yang sebelumnya
telah mengepung gedung Internatio. Karena mengira komandannya akan diserang oleh milisi, pasukan Inggris kompi D yang dipimpin Mayor Venu K. Gopal melepaskan tembakan ke atas untuk membubarkan para milisi. Para milisi mengira mereka diserang / ditembaki tentara Inggris dari dalam gedung
Internatio dan balas menembak. Seorang perwira
Inggris, Kapten R.C. Smith melemparkan granat ke arah milisi Indonesia, tetapi meleset dan malah jatuh tepat di mobil Brigjen Mallaby.Granat meledak dan mobil terbakar. Akibatnya Brigjen Mallaby dan sopirnya tewas. Laporan awal yang diberikan pasukan Inggris di Surabaya ke markas besar pasukan Inggris di Jakarta menyebutkan Brigjen Mallaby tewas ditembak oleh milisi Indonesia. Letjen Sir Philip Christison marah besar mendengar kabar kematian Brigjen Mallaby dan mengerahkan 24000 pasukan tambahan untuk menguasai Surabaya.

9 November 1945 , Inggris menyebarkan ultimatum agar semua senjata tentara Indonesia dan milisi.segera diserahkan ke tentara Inggris, tetapi ultimatum ini tidak diindahkan.

10 November 1945, Inggris mulai membom Surabaya
dan perang sengit berlangsung terus menerus selama
10 hari. Dua pesawat Inggris ditembak jatuh pasukan
RI dan salah seorang penumpang Brigadir Jendral
Robert Guy Loder-Symonds terluka parah dan
meninggal keesokan harinya.

20 November 1945, Inggris berhasil menguasai
Surabaya dengan korban ribuan orang prajurit tewas.
Lebih dari 20000 tentara Indonesia, milisi dan
penduduk Surabaya tewas. Seluruh kota Surabaya
hancur lebur. Pertempuran ini merupakan salah satu pertempuran paling berdarah yang dialami pasukan Inggris pada dekade 1940an. Pertempuran ini menunjukkan kesungguhan Bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan mengusir penjajah. Karena sengitnya pertempuran dan besarnya korban jiwa, setelah pertempuran ini, jumlah pasukan Inggris.di Indonesia mulai dikurangi secara bertahap dan digantikan oleh pasukan Belanda. Pertempuran tanggal 10 November 1945 tersebut hingga sekarang dikenang dan diperingati sebagai Hari Pahlawan .

Senin, 29 Juli 2013

Cara Memotret Siluet

Siluet adalah foto dengan obyek utama gelap total
dengan background yang terang, sehingga yang terlihat adalah bentuk dari obyek utama tadi. Memotret siluet tidaklah sesulit yang dibayangkan, asal kita tahu langkah-langkah dan tips-nya:

•Silahkan Matikan Flash
Yang pertama dan terpenting adalah flash di kamera
harus dimatikan, kalau tidak kita akan mendapatkan
foto biasa (karena obyek utama-nya tidak jadi gelap). Jadi matikan flash dikamera kamu.

•Cari kondisi pencahayaan yang tepat (backlight)
Untuk menghasilkan siluet, background anda harus lebih terang dibandingkan dengan obyek utama. Itulah kenapa kebanyakan foto siluet dilakukan saat sunset atau sunrise, dimana matahari (sumber cahaya) ada di belakang obyek yang ingin anda foto (backlighting). Tapi jangan batasi diri, foto siluet bisa dihasilkan kapan saja,pada intinya kita hanya harus menemukan background yang lebih terang dibandingkan obyek utama.

•Carilah obyek yang bentuknya menarik
Foto siluet akan sangat menonjolkan bentuk obyek
utama, oleh karena itu carilah obyek dengan bentuk yang menarik dan memiliki karakter kuat. Perhatikan foto dibawah, karena obyek utama sebuah pohon dan gubuk. Kita juga bisa mencoba dengan obyek lainnya.

•Carilah background yang tepat
Untuk mendapat siluet anda harus menemukan
background yang lebih terang. Usahakan juga untuk
mendapatkan background yang menarik namun juga tidak ramai sehingga obyek utama terlihat sangat menonjol. Langit dan pantai adalah contoh favorit.
Ukur eksposur dengan tepat (manual/ auto) Sebisa mungkin gunakanlah mode manual eskposur. Set
metering di spot metering. Lakukan pengukuran di
daerah background yang paling terang. Dalam contoh
foto dibawah saya mengukur cahaya langit diatas kepala. Ubahlah kombinasi aperture dan shutter speed sesuai dengan hasil metering kamu, terutama pada aperture pastikan  set sesuai keinginan kamu (aperture besar untuk background yang agak kabur dan aperture kecil untuk background yang tajam). Setelah kamu menentukan aperture dan shutter speed yang dipilih, arahkan kamera
ke obyek utama. Aturlah h3 yang terbaik dan tentukan
fokus di obyek utama, baru kemudian jepret….
Jika kamu tidak bisa menggunakan mode manual,
gunakanlah mode auto. Arahkan kamera ke area paling terang, pencetlah setengah shutter anda (jangan pencet penuh) lalu tahan shutter jangan dilepas. Lalu arahkan kamera ke obyek utama baru kemudian jepret….
Jangan takut mencoba. Cobalah kombinasi aperture dan shutter speed yang berbeda jika kamu gagal di kesempatan pertama. Cobalah juga bereksperimen dengan obyek dan lingkungan,jangan hanya terpaku pada sunset dan sunrise, karenafoto siluet bisa dihasilkan dimanapun dan kapan pun. Di bawah ini adalah contoh gambar siluet yang aku jepret pada saat keadaan matahari tenggelam(sunset) di Pantai Pasir Putih Situbondo,Jawa Timur.

Pengertian pasar tradisional

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya
penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya
transaksi penjual pembeli secara langsung dan
biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan
biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan
dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun
suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan,buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian,barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya.Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar tradisional yang "legendaris" antara lain adalah pasar Beringharjo di Yogyakarta,pasar Klewer di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi serangan dari pasar modern.

Dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan
informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang
adalah transaksi. Pasar peserta terdiri dari semua
pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi
harga nya. Pengaruh ini merupakan studi utama
ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan
model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan
permintaan. Ada dua peran di pasar, pembeli dan
penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan
memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya
dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan barang. Ciri khas pasar tradisional adalah adanya tenda-tenda tempat penjual memasarkan dagangannya, serta pembeli yang berjalan hilir mudik untuk memilih dan menawar barang yang akan dibelinya.

Ciri-ciri pasar tradisional:
1. Proses jual-beli melalui tawar menawar harga
2. Barang yang disediakan umumnya barang keperluan
dapur dan rumah tangga
3. Harga yang relatif lebih murah
4. Area yang terbuka dan tidak ber-AC

Minggu, 28 Juli 2013

Asal Usul Kota Surabaya

Asal usul Surabaya adalah sebuah buku terbitan
Bintang Indonesia, yang menceritakan tentang sejarah
bermula nya nama untuk kota Surabaya. Dalam buku
ini di kisahkan tentang perkelahian dua jenis hewan
yang sama-sama gagah dan sama-sama kuat, yaitu
seekor Ikan Hiu yang bernama 'Sura', dan seekor
Buaya.

Dahulu, di lautan luas sering terjadi perkelahian antara Ikan Hiu Sura dengan Buaya. Mereka berkelahi hanya karena berebut mangsa.Keduanya sama-sama kuat,sama-sama tangkas,sama-sama cerdik, sama-sama ganas dan sama-sama rakus.Sudah berkali-kali mereka berkelahi belum pernah ada yang menang atau pun yang kalah. akhirnya mereka mengadakan kesepakatan."Aku bosan terus-menerus berkelahi, Buaya," kata ikan Sura. "Aku juga, Sura.Apa yang harus kita lakukan agar kita tidak lagi berkelahi?" tanya Buaya Ikan Hiu Sura sudah punya rencana untuk menghentikan perkelahiannya dengan Buaya segera menerangkan.
"Untuk mencegah perkelahian di antara kita,sebaiknya
kita membagi daerah kekuasaan menjadi dua. Aku
berkuasa sepenuhnya di dalam air dan harus mencari
mangsa di dalam air,sedangkan kamu barkuasa di
daratan dan mangsamu harus yang berada di daratan.
Sebagai batas antara daratan dan air, kita tentukan
batasnya,yaitu tempat yang dicapai oleh air laut pada
waktu pasang surut!" "Baik aku setujui gagasanmu itu!"
kata Buaya.
Dengan adanya pembagian wilayah kekuasaan, maka
tidak ada lagi perkelahian antara Sura dan Buaya.
Keduanya telah sepakat untuk menghormati wilayah
masing-masing. Tetapi pada suatu hari,Ikan Hiu Sura
mencari mangsa di sungai. Hal ini dilakukan dengan
sembunyi-sembunyi agar Buaya tidak mengetahui.
Mula-mula hal ini memang tidak ketahuan. Tetapi pada suatu hari Buaya memergoki perbuatan Ikan Hiu Sura ini.Tentu saja Buaya sangat marah melihat Hiu Sura melanggar janjinya. "Hai Sura, mengapa kamu
melanggar peraturan yang telah kita sepakati berdua?.
Mengapa kamu berani memasuki sungai yang
merupakan wilayah kekuasaanku?" tanya Buaya. Ikan
Hiu Sura yang merasa tak bersalah tenang-tenang saja.
"Aku melanggar kesepakatan? Bukankah sungai ini
berair.Bukankah aku sudah bilang, bahwa aku adalah
penguasa di air? Nah, sungai ini 'kan ada airnya, jadi
juga termasuk daerah kekuasaanku, " Kata Ikan Hiu
Sura. "Apa? Sungai itu 'kan tempatnya di darat, sedang
daerah kekuasaanmu ada di laut, berarti sungai itu
adalah darerah kekuasaanku!" Buaya ngotot. "Tidak
bisa. Aku 'kan tidak pernah bilang kalau di air itu
hanya air laut, tetapi juga airsungai" jawab Hiu Sura?
"Kau sengaja mencari gara-gara,Sura?" "Tidak! kukira
alasanku cukup kuat dan aku memang dipihak yang
benar!" kata Sura. "Kau sengaja mengakaliku.Aku tidak
sebodoh yang kau kira!" kata Buaya mulai ,marah. "Aku tidak perduli kau bodoh atau pintar, yang penting air sungai dan air laut adalah kekuasaanku!" Sura tak mau kalah. Karena tidak ada yang mau mengalah, maka pertempuran sengit antara Ikan Hiu Sura dan Buaya terjadi lagi.

Pertarungan kali ini semakin seru dan dahsyat. Saling
menerjang dan menerkam, saling menggigit dan
memukul. Dalam waktu sekejap, air disekitarnya
menjadi merah oleh darah yang keluar dari luka-luka
kedua binatang tersebut. Mereka terus bertarung mati-matian tanpa istirahat sama sekali. Dalam pertarungan dahsyat ini, Buaya mendapat gigitan Hiu Sura dipangkal ekornya sebelah kanan. Selanjutnya, ekornyaitu terpaksa selalu membengkok kekiri. Sementara ikan Sura juga tergigit ekornya hingga hampir putus, lalu ikan Sura kembali ke lautan. Buaya puas telah dapatmempertahankan daerahnya.
Pertarungan antara ikan Hiu yang bernama Sura dan
Buaya ini sangat berkesan di hati masyarakat Surabaya.Oleh karena itu,nama Surabaya selalu dikait-kaitkan dengan peristiwa ini. Dari peritiwa inilah kemudian dibuat lambang Kota Surabaya yaitu gambar "ikan sura dan buaya". Namun ada juga sebahagian berpendapat,asal usul Surabaya berasal dari kata Sura dan Baya.Sura berarti Jaya atau selamat. Baya berarti bahaya,jadi Surabaya berarti "selamat menghadapi bahaya".Bahaya yang dimaksud adalah serangan tentara Tar-tar yang hendak menghukum Raja Jawa.Seharusnya yang dihukum adalah Kartanegara, karena Kartanegara sudah tewas terbunuh, maka Jayakatwang yang diserbu
oleh tentara Tar-tar itu. Setelah mengalahkan
Jayakatwang, orang Tar-tar itu merampas harta benda
dan puluhan gadis-gadis cantik untuk dibawa
keTiongkok. Raden Wijaya tidak terima diperlakukan
seperti itu. Dengan siasat yang jitu, Raden Wijaya
menyerang tentara Tar-tar di pelabuhan Ujung Galuh
hingga mereka menyingkir kembali ke Tiongkok.
Selanjutnya, dari hari peristiwa kemenangan Raden
Wijaya inilah ditetapkan sebagai hari jadi Kota
Surabaya. Surabaya sepertinya sudah ditakdirkan untuk terus baergolak.Tanggal 10 November 1945 adalah bukti jati diri warga Surabaya yaitu berani menghadapi bahaya serangan Inggris dan Belanda. Di zaman sekarang, setelah ratusan tahun dari cerita asal usul Surabaya tersebut, ternyata pertarungan memperebutkan wilayah air dan darat terus berlanjut.
Di kalamusim penghujan tiba kadangkala banjir
menguasai kota Surabaya. Pada musim kemarau
kadangkala tempat-tempat genangan air menjadi
daratan kering. Itulah Surabaya.

Jumat, 26 Juli 2013

Cara Membuat Batik

Berikut ini adalah alat dan bahan yang harus disiapkan untuk membuat batik tulis :

• Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)
• Canting sebagai alat pembentuk motif,
• Gawangan (tempat untuk menyampirkan kain)
• Lilin (malam) yang dicairkan
• Panci dan kompor kecil untuk memanaskan larutan          pewarna

Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan
batik tulis ini:

1. Langkah pertama adalah membuat desain batik yang
biasa disebut molani. Dalam penentuan motif,
biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda.
Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri,
namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti
motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap
dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi
menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan
simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas
natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu.
Membuat design atau motif ini dapat menggunakan
pensil.

2. Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua
adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan
canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti
pola tersebut.

3. Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam
bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak
berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas
untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah
supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan
pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak
terkena.

4. Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada
bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan
mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .

5. Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan
dikeringkan.

6. Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.

7. Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan
warna yang kedua.

8. Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari
kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut
dengan air panas diatas tungku.

9. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat
dilakukan kembali proses pembatikan dengan
penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk
menahan warna pertama dan kedua.

10. Proses membuka dan menutup lilin malam dapat
dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya
warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.

11. Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akanmembuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya
luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap
untuk digunakan.

12. Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut
dan kemudian mengeringkannya dengan
menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.

Kesenian Khas Surabaya

Surabaya dikenal memiliki kesenian khas, yaitu :

Ludruk, adalah pertunjukan drama yang menceritakan kehidupan rakyat sehari-hari.
Tari Remo, adalah tarian selamat datang yang umumnya dipersembahkan untuk tamu istimewa.
Kidungan, adalah pantun yang dilagukan, dan mengandung unsur humor.
Selain itu, budaya panggilan arek (sebutan khas Surabaya) diterjemahkan sebagai Cak untuk laki-laki dan Ning untuk perempuan. Setiap 1 tahun sekali diadakan pemilihan Cak dan Ning Surabaya. Cak dan Ning Surabaya merupakan duta wisata ikon generasi muda Surabaya.

Setiap tahun sekali diadakan Festival Cak Durasim (FCD), yakni sebuah festival seni untuk melestarikan budaya Surabaya pada umumnya. Festival Cak Durasim ini biasanya diadakan di gedung Cak Durasim, Surabaya. Selain itu ada juga Festival Seni Surabaya (FSS) yang mengangkat segala macam bentuk kesenian misalnya teater,tari,musik,seminar sastra, dan pameran lukisan. Pengisi acara biasanya selain dari kelompok seni di Surabaya juga berasal dari luar Surabaya. Diramaikan pula pemutaran film layar tancap,pameran kaos oblong, dan lain sebagainya. Diadakan setiap 1 tahun sekali di bulan Juni bertempat di Balai Pemuda, Surabaya.

Berkunjung ke Pantai Pasir Putih, Situbondo (Jawa Timur)

Pantai Pasir Putih di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Dikenal dengan hamparan pasirnya yang putih. Tak hanya itu, pantai inipun terbilang unik karena melengkung menghadap ke laut dengan latar belakang hutan yang membentuk gugusan panorama yang sangat indah. Ke arah utara, kita dapat melihat luasnya laut utara jawa sambil menikmati sejuknya udara disini. Pantai Pasir Putih merupakan salah satu tujuan wisata sebagai pantai andalan di Provinsi Jawa Timur. Hal ini karena letaknya yang strategis yaitu di jalur pantura Surabaya-Banyuwangi. Wisatawan yang ingin menuju ke Bali (dari Surabaya) atau menuju ke Gunung Bromo (dari Banyuwangi), biasanya mampir untuk beristirahat dan menyaksikan keindahan Pantai Pasir Putih. Pantai Pasir Putih sering dijadikan sebagai tempat untuk memotret Sunset dan Sunrise.

Berbagai macam olahraga laut seperti berenang,menyelam,maupun selancar dapat dilakukan di pantai ini. Jika enggan berenang, kita dapat menaiki perahu untuk berlayar dan menikmati pemandang bawah laut. Karena, semua perahu yang ada di pantai ini dilengkapi dengan kotak kaca, sehingga kita bisa menikmati keindahan bawah laut sekaligus memotretnya. Selain itu pada bulan Oktober para nelayan biasanya mengadakan upacara Petik Laut, yaitu meletakkan makanan,jajanan, dan kepala lembu yang diletakkan di tengah laut. Pengelola wisata juga menyediakan fasilitas kamar mandi,musholla, dan beberapa tempat penginapan untuk beristirahat selama beberapa hari disini.

Di sini juga tersedia kios-kios yang menjual souvenir seperti gelang mutiara,replika perahu, dan aksesoris lainnya. Bagi yang ingin membeli oleh-oleh baju,disini juga tersedia. Di tempat ini sering dijadikan sebagai tempat perkemahan. Dibawah ini adalah gambar yang aku potret saat berada di Pantai Pasir Putih Situbondo, Jawa Timur.

Kamis, 25 Juli 2013

Asal Mula Kamera

Kamera adalah alat yang digunakan untuk menangkap bayangan sebuah objek dan mengubahnya menjadi sebuah gambar.

Kamera mula-mula diperkenalkan oleh Jacques Mande Daguerre pada tahun 1839. Sejak itu kamera terus dikembangkan sehingga bentuknya lebih sederhana dan lebih muda digunakan. Pada tahun 1884 misalnya, George Eastman dari Amerika menemukan film fotografi yang menggunakan seluloid. Pada masa-masa berikutnya, kamera dapat digunakan untuk berbagai keperluan yang spesifik, seperti kamera bawah air. Pada penemuan awal kamera, Daguerre menggunakan piringan diode perak sebagai tempat jatuhnya bayangan foto. Orang yang difoto dengan piringan ini, harus rela diam tanpa bergerak selama setengah jam agar hasil foto mereka sempurna. Arti dari nama SLR yaitu Single Lens Reflect ,Sehingga disebut dengan kamera SLR

Teknik Fotografi.Memotret Sunrise dan Sunset

Memotret sunrise dan sunset, sebenarnya gak ada bedanya dari sisi fotografi, yang membedakan hanya waktu pengambilan foto. Kalau sunrise di ambil saat matahari akan terbit dan di waktu yang sangat dingin sekali, yaitu pagi hari sekitar pukul 05.00 . Sedangkan sunset, diambil saat matahari menjelang terbenam sekitar pukul 05.00 sore hari. Persiapan yang dibutuhkan tentunya adalah memeriksa lokasi di hari sebelumnya dan sebagainya. Peralatan utama yang dibutuhkan adalah kamera,karena jika tidak menggunakan kamera. Maka,kita tidak bisa memotret sunrise dan sunset.

Setelah tiba di lokasi, hal yang pertama yang harus dilakukan tentunya memeriksa suasana dan kondisi. Jika suasanya mendung atau pada saat itu kondisinya lagi hujan, maka kita tidak bisa memotret sunrise dan sunset. Lokasi yang bagus saat memotret sunrise dan sunset yaitu di pantai. Karena, pemandangan  di pantai mencakupi sesuatu yang bergerak. Contohnya ada seorang nelayan yang berada di atas perahu. Karena subjek tersebut dapat membuat foto lebih nyata. Gambar dibawah ini adalah hasil jepretanku saat berada di Pantai Pasir Putih,Situbondo